Bagi para fotografer, pria kelahiran Basra (Iraq) tepatnya 1 Juli 965AD mungkin sudah tidak asing lagi. Beliau adalah Ibn al-Haytham atau dikenal pula dengan nama Alhazen.
Yang menarik bagi saya adalah ide pemikiran beliau tentang cara kerja mata. Menurut beliau, manusia melihat benda yaitu dengan cara bahwa benda yang dilihat oleh kita itulah yang memantulkan cahaya ke mata manusia. Itu yang saya pastikan kemarin sewaktu saya melakukan treatment photoshower IPL di salah satu klinik kecantikan.
Di situ saya memastikan bahwa kedua mata saya tertutup dengan alat dan saya dalam keadaan memejamkan mata, dengan harapan supaya cahaya yang akan masuk ke dalam mata saya tidak akan terlihat sama sekali dan gelap adanya.
Akan tetapi setelah dokter menyalakan alat photoshowernya dan cahaya yang keluar itu berwarna merah dan sangat membuat tidak saya nyaman. Ternyata saya masih dapat melihatnya.
Kemungkinan memang sensor di belakang bola mata saya meresponnya.
Canggih sekali Bapak Ibn al-Haytham ini. Padahal beliau lahir sebelum teknologi sangat memudahkan seperti sekarang ini.
Itu baru pemikiran beliau tentang cara kerja mata, belum yang lainnya. Karena beliau juga piawai dalam bidang filsafat.